Kamis, 11 Maret 2010

The story of the World Explorer 5 Origin Indonesia

_

_

_

This adventure story that can make people chuckle of admiration, almost in disbelief and wonder. How come, how and for what? Hertadi Mas Bambang, Herman Wenas, and Jeffrey Fazham Fadlil Polnaja are the explorers of the earth with each way.

Inilah kisah petualangan yang bisa membuat orang berdecak kagum, hampir tak percaya dan penasaran. Kok bisa, bagaimana caranya dan buat apa? Bambang Hertadi Mas, Herman Wenas, Fazham Fadlil dan Jeffrey Polnaja adalah para penjelajah bumi dengan caranya masing-masing.

1. Bambang Hertadi Mas (Sang penjelajah dunia dengan sepeda)

Figure Paimo prefer it, is a long-distance cyclists Indonesia. Up to now, been explored Paimo almost all cities in Indonesia and countries in five continents.

Starting since junior high, inter-city cycling Paimo, and inter-city inter-provincial, that inter-city inter-island. Distance cycling route is similar to night bus route.

Sosok yang lebih suka dipanggil Paimo ini, adalah pesepeda jarak jauh Indonesia. Hingga saat ini, Paimo sudah menjelajahi hampir seluruh kota di Indonesia dan negara-negara di lima benua.

Berawal sejak SMP, Paimo bersepeda antar kota, kemudian antar kota antar provinsi, hingga antar kota antar pulau. Rute perjalanan bersepeda jauhnya sudah mirip seperti trayek bis malam saja.

Successfully conquer a mountain road and in every corner of Indonesia, Paimo extended to other countries. Alone, explored countries in Asia, Europe, Africa, Australia to America.

Now, the deserts and plateaus to the mountains known around the world have didatanginya with her beloved bicycle. Even the 56 mountains in the world has didakinya. And 11 mountains in between, with a cycling or carrying bicycles.

Sukses menaklukkan jalanan dan gunung di setiap sudut Indonesia, Paimo merambah ke luar negeri. Sendirian, dijelajahinya negara-negara di benua Asia, Eropa, Afrika, Australia hingga Amerika.

Kini, gurun-gurun dan dataran tinggi hingga pegunungan terkenal di seluruh dunia telah didatanginya dengan sepeda kesayangannya. Bahkan 56 gunung di seluruh dunia telah didakinya. Dan 11 gunung di antaranya, dengan bersepeda atau menenteng sepeda.

Not enough biking and hiking, I also do cruising. His record is across 3 countries in Latin America far more than 5400 km, reaching the highest peaks in Africa with an altitude of 5896 above sea level and down the 284 m deep cave And still there are a number of subsequent Paimo cycling obsession.

Belum cukup bersepeda dan mendaki gunung, jelajah gua juga dilakukannya. Rekornya adalah melintasi 3 negara di Amerika Latin sejauh lebih dari 5.400 km, mencapai puncak gunung tertinggi di Afrika dengan ketinggian 5.896 di atas permukaan laut dan menuruni gua sedalam 284 m. Dan masih ada sejumlah obsesi bersepeda Paimo berikutnya.


2. Herman Wenas (Sang penjelajah dunia dengan jalan kaki)

Conducted another Wenas Herman. Fulfilling a childhood hobby of walking, he travels the world on foot. Initially for training only, as far as 7500 km distance taken on foot in Singapore, Malaysia, China, Hong Kong to the United States. Then the distance of 1000 km taken in Indonesia for 33 days, which made his name recorded in the Indonesian Record Museum-MURI.

Lain lagi yang dilakukan Herman Wenas. Memenuhi hobi berjalan sejak kecil, ia melakukan perjalanan keliling dunia dengan berjalan kaki. Awalnya untuk latihan saja, jarak sejauh 7.500 km ditempuhnya berjalan kaki di Singapura, Malaysia, Cina, Hongkong hingga Amerika Serikat. Kemudian jarak 1000 km ditempuhnya di Indonesia selama 33 hari, yang membuat namanya tercatat di Museum Rekor Indonesia-MURI.

After that, in order to fund education for children in Indonesia could not, Herman Wenas again walk the 3,000 km in South Korea and the United States.

Setelah itu, dalam rangka penggalangan dana pendidikan untuk anak-anak tak mampu di Indonesia, Herman Wenas kembali berjalan kaki sejauh 3.000 km di Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Busan to Seoul as far as 700 km disambanginya. Then the American west coast, from Portland in the state of Oregon, dilintasinya up to Los Angeles as far as 2300 km. The experience of being stoned and suspected terrorists ever experienced.

But the spirit of Herman did not subside. Target? Broke the world record as far as walking 29,000 km!

Busan ke Seoul sejauh 700 km disambanginya. Kemudian pantai barat Amerika, dari Portland di negara bagian Oregon, dilintasinya hingga ke Los Angeles sejauh 2.300 km. Pengalaman dilempari batu dan dicurigai sebagai teroris pernah dialaminya.

Namun Herman tak surut semangat. Targetnya? Memecahkan rekor dunia berjalan kaki sejauh 29.000 km!


3. Fazham Fadlil (Sang penjelajah dunia dengan kapal layar seorang diri)

As for Fazham Fadlil, the sea is his first wife. For Sam, Fazham close calls, the sea is always interested her. This is what finally pushed Sam always working on cruise ships. As the age of 20 years, Sam was desperate homeless illegally in New York, United States.

Sementara bagi Fazham Fadlil, laut adalah istri pertamanya. Bagi Sam, panggilan akrab Fazham, laut selalu menarik hatinya. Hal inilah yang mendorong Sam akhirnya selalu bekerja di kapal pesiar. Saat usia 20 tahun, Sam nekat menggelandang secara ilegal di New York, Amerika Serikat.

He escaped from a cruise ship when he worked back in the port city. And New York rocked by a variety of life experiences up to 20 years old.

Until finally, the soul baharinya called back. Leaving the comforts of life in New York, with a desire to sail away. Unmitigated, Indonesia wanted to didatanginya with small sailing vessels along the 12 meters.

And finally, the voyage from the port of New York, across the Atlantic, Caribbean Sea, through the Panama canal, cutting through the Pacific Ocean to the straits and seas in eastern Indonesia, Sam's Tanjung Priok port in Jakarta. Nearly half the area of water on earth "diarunginya". Done? No. Sam still wanted to sail again.

Ia kabur dari kapal saat kapal pesiar tempatnya bekerja bersandar di pelabuhan kota itu. Dan New York membuainya dengan berbagai pengalaman hidup hingga 20 tahun lamanya.

Hingga akhirnya, jiwa baharinya memanggil kembali. Ditinggalkannya segala kenikmatan hidup di New York, demi keinginan berlayar jauh. Tak tanggung-tanggung, Indonesia ingin didatanginya dengan kapal layar kecil sepanjang 12 meter.

Dan akhirnya, pelayaran dari pelabuhan New York, melintasi samudera Atlantik, Lautan Karibia, melewati terusan Panama, membelah samudera Pasifik hingga menyusuri selat-selat dan laut di Indonesia bagian timur, Sam berlabuh di Tanjung Priok Jakarta. Hampir separuh wilayah air di bumi diarunginya. Selesai? Tidak. Sam masih ingin berlayar lagi.

4. Jeffry Polnaja (Sang penjelajah dunia dengan sepeda motor)

As for JJ, Jeffrey Polnaja friendly greeting, around the world by motorcycle is a lantern of his soul. Automotive Pehobi from Bandung, the successful across 3 continents, Asia, Africa and Europe by BMW R1150GS Adventure motorcycles. 72 countries have disinggahinya for 2 years 8 months. This trip did with the theme of Ride For Peace. Spread the message of peace from Indonesia to the world.

Sedangkan bagi JJ, sapaan akrab Jeffrey Polnaja, berkeliling dunia dengan sepeda motor adalah lentera jiwanya. Pehobi otomotif asal Bandung ini, sukses melintasi 3 benua, Asia, Afrika dan Eropa dengan motor BMW R1150GS Adventure. 72 negara telah disinggahinya selama 2 tahun 8 bulan. Perjalanan ini dilakukannya dengan tema Ride For Peace. Menyebarkan pesan perdamaian dari Indonesia ke seluruh dunia.

Unique experiences, funny to have experienced stressful. Starting from a celebrity is always a surprise in every country that disinggahinya to eat and drink and free hotel stay.

Driving in the temperature of minus 15 degrees celsius, up through the desert temperature above 40 degrees Celsius has ever lived. Also when I had to maneuver to avoid a barrage of illegal machine guns in conflict areas. Including the time to get lost with a fractured hand, because the motor and guide her damaged car was hit by a drunk driver in a desert.

Berbagai pengalaman unik, lucu hingga menegangkan telah dialaminya. Mulai dari selalu menjadi selebriti dadakan di setiap negara yang disinggahinya hingga makan minum dan menginap hotel secara gratis.

Berkendara di wilayah bersuhu minus 15 derajat celsius, hingga melintasi padang pasir bersuhu di atas 40 derajat celsius pun pernah dijalaninya. Juga saat harus bermanuver liar menghindari berondongan senapan mesin di daerah konflik. Termasuk saat harus tersesat dengan tangan retak, karena motor dan penunjuk arahnya rusak ditabrak pengendara mobil mabuk di sebuah gurun pasir.

A total of about 120,000 km have been taken with the bike JJ. That means as far as three times around the earth. In May, JJ would leave again. Australian and American continent is the next JJ exploration fields.

Total sekitar 120.000 km telah ditempuh JJ bersama motornya. Itu sama artinya sejauh tiga kali keliling bumi. Bulan Mei mendatang, JJ akan berangkat lagi. Benua Australia dan Amerika adalah ladang penjelajahan JJ selanjutnya.

5. Alm. Norman Edwin (Mendaki 7 Puncak Tertinggi di Dunia)

He was found dead lying face down under a pile of snow on April 2, 1992 by a team climbers from other countries who happened to pass that point.

His hands clenched as if ice axes and ice axes were plugging it in order to keep his body covered with snow at an altitude of 6700 meters, only about 200 meters from the peak of Aconcagua, Argentina border - Chile.

Ia diketemukan tewas tertelungkup di bawah timbunan salju pada 2 April 1992 oleh tim pendaki dari negara lain yang kebetulan melewati jalur itu.

Tangannya menggenggam erat kapak es dan seakan sedang menancapkan kapak es itu guna menahan tubuhnya yang ditutupi salju di ketinggian 6.700 meter, hanya sekitar 200 meter dari puncak Aconcagua, perbatasan Argentina - Chile.

Norman Edwin, bloodied boy Palembang, Cirebon. Since childhood she had loved the smell of adventure activities. When high school, he had several times to climb the mountain. Until the ascent even more frenzied activity when he joined the UI Mapala. That said, Norman was almost over the entire field of adventure in the wild.

At that time, the adventure of mountain climbing activities (hiking), rock climbing (rock climbing), search caves (caving), sailing (sailing), white water rafting (rafting), diving (diving), or go skydiving. Of all the world, only diving and dive payunglah less pursuit Norman was widely heard. Norman Edwin, the Bear Mountain, a true adventurer of the most reliable and dependable is the most charismatic.

Norman Edwin, anak lelaki yang berdarah Palembang-Cirebon. Sejak kecil dia sudah menyukai kegiatan yang berbau petualangan. Ketika SMA, dia sudah beberapa kali melakukan pendakian gunung. Hingga kegiatan pendakiannya makin menggila ketika ia bergabung dengan Mapala UI. Bisa dikatakan, Norman hampir menguasai seluruh bidang petualangan di alam bebas.

Pada waktu itu dunia petualangan berupa kegiatan mendaki gunung (hiking), panjat tebing (rock climbing), telusur goa (caving), berlayar (sailing), arung jeram (rafting), menyelam (diving) atau terjun payung. Dari semua dunia itu, hanya diving dan terjun payunglah kiprah Norman tidak begitu santer terdengar. Norman Edwin, si Beruang Gunung, petualang sejati yang paling handal dan diandalkan juga paling kharismatis.

He also was not that excited Scholarship adventurers succeeded when climbing a mountain after it vanished, no more news continuation activities. Because Norman was a consistent and disciplined.

He is also a humorous figure, as well as `teacher 'humble and be an idol for so many nature lovers. Not infrequently he was invited by associations of nature lovers to become their instructor, sharing stories and experiences adventures. Or he's a real pace in leading the process of evacuation, rescue operations victim lost in the mountains.

Ia juga bukan petualang karbitan yang heboh waktu berhasil mendaki sebuah gunung setelah itu hilang lenyap, tak ada lagi berita aktivitas kelanjutannya. Karena Norman itu orang yang konsisten dan disiplin.

Ia juga sosok yang humoris, sekaligus `guru' yang rendah hati dan jadi idola sekian banyak pecinta alam. Tak jarang ia diundang oleh perkumpulan-perkumpulan pecinta alam untuk menjadi instruktur mereka, membagi cerita dan pengalaman petualangannya. Atau kiprah nyata dia dalam memimpin proses evakuasi, operasi SAR korban hilang di gunung.

He became the first person to popularize the search rafting and cave in Indonesia. He also became the only Indonesian who has a license certificate of cave rescue techniques from the United States. He was an adventurer Indonesia (in those days) who had " merambahi" Americas, Africa, Asia, Europe, Australia, to areas of Alaska.

Ia menjadi orang pertama yang mempopulerkan arung jeram serta telusur goa di Indonesia. Ia juga menjadi satu-satunya orang Indonesia yang memiliki sertifikat lisensi teknik penyelamatan goa dari Amerika Serikat. Ia petualang Indonesia (pada masa itu) yang sudah merambahi benua Amerika, Afrika, Asia, Eropa, Australia, hingga daerah Alaska.